Rabu, 21 Agustus 2013 09:47 WIB
Eksplorasi minyak dan gas bumi di Bojonegoro menjadi perhatian dunia.
Djoko mengaku akan berjuang mati-matian dengan keberadaan pertambangan Migas yang ada di Bojonegoro agar pengelolaannya bisa memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat banyak.@nur_hidayat
Eksplorasi minyak dan gas bumi di Bojonegoro menjadi perhatian dunia. |
Eksplorasi minyak dan gas bumi di Bojonegoro menjadi perhatian dunia.
LENSAINDONESIA.COM: Nama Bojonegoro, Jawa Timur
sudah banyak dikenal dunia luas terkait potensi alamnya, khususnya
minyak bumi dan gas bumi (Migas). Bupati Bojonegoro, Suyoto bersama
sebuah Lembaga Swadaya Masayarat (LSM) yang bergerak di bidang
perminyakan, yakni Bojonegoro Institute (BI) saat ini berada di Filipina
selama dua hari untuk mendiskusikan masalah pertambangan Migas.
“Bojonegoro
sendiri dalam pertemuan tersebut akan mengusung Peraturan Daerah
(Perda) nomor 23 Tahun 2011 tentang Konten Lokal dalam kegiatan Migas di
Bojonegoro,” kata Direktur Bojonegoro Institut (BI), Djoko Purwanto
kepada LICOM, Rabu (21/08/2013).
Baca juga: Satya W Yudha: Kami akan meminta audit investigasi BPK dan GNM surati Presiden SBY agar serahkan Blok Mahakam ke Pertamina
Pertemuan
pada 22-23 Agustus ini diikuti beberapa Negara yang memiliki potensi
alam Migas. Sedangkan Bojonegoro sendiri akan mendiskusikan
permasalahan konten lokal sebagai Perda yang peduli terhadap warga
sekitar pengeboran.
“Di Filipina itu nantinya akan dijadikan
kesempatan beberapa negara yang memiliki kekayaan alam, khususnya Migas
untuk mempelajari pengelolaan tambang alam tersebut. Tidak menutup
kemungkinan beberapa negara yang memiliki potensi alam Migas akan
mendapatkan permasalahan yang sama terkait dengan sosial ekonominya,”
beber Djoko.
Selama ini Bojonegoro merupakan salah satu Kabupaten
di Indonesia yang ikut mengelola pertambangan Migas agar kekayaan alam
yang berada di perut bumi itu bisa dinikmati masyarakat.
Djoko
menambahkan, Perda Konten lokal adalah satu-satunya program yang sudah
menggema di dunia. Karena dengan Perda tersebut para kontraktor minyak
yang menang tender harus merangkul rekanan lokal untuk ikut berkecimpung
dalam pekerjaan Migas tersebut.
“Meski begitu Perda konten lokal
saat ini masih tertatih-tatih dalam realisasinya. Untuk itu kita
diskusikan dengan beberapa Negara yang punya perhatian terhadap
perkembangan Migas,” imbuhnya.
Djoko mengaku akan berjuang mati-matian dengan keberadaan pertambangan Migas yang ada di Bojonegoro agar pengelolaannya bisa memberikan manfaat dan kesejahteraan bagi masyarakat banyak.@nur_hidayat